Category Archive Business

TRAINING HOSPITALITY PERHOTELAN

TRAINING HOSPITALITY PERHOTELAN

TRAINING HOSPITALITY PERHOTELAN

Pelatihan Hospitality Perhotelan

Pengertian hospitality perhotelan adalah segala bentuk pelayanan, sikap, dan keramahtamahan yang diberikan oleh pihak hotel kepada tamu untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan, nyaman, dan berkesan selama mereka menginap atau menggunakan fasilitas hotel. Secara umum: Hospitality berarti keramahtamahan—sikap ramah, sopan, hangat, dan penuh perhatian dalam melayani orang lain. Hospitality perhotelan mencakup penerapan sikap ramah tersebut dalam industri hotel, mulai dari penyambutan tamu, pelayanan kamar, restoran, keamanan, hingga fasilitas tambahan.

Hospitality perhotelan adalah seni menyambut, melayani, dan menciptakan pengalaman yang nyaman dan berkesan bagi tamu melalui sikap keramahan, profesionalisme, serta pelayanan yang berkualitas. Selain aspek pelayanan pelanggan, hospitality perhotelan juga mencakup manajemen operasional yang efisien dan penerapan inovasi teknologi untuk meningkatkan kepuasan tamu secara menyeluruh.

G4S Security Service mengirimkan beberapa karyawannya untuk mengikuti pelatihan bersama Diorama Sukses Bersinergi, peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, pelatihan dilaksanakan pada tanggal 11-12 September 2025 di Hotel Ibis Kuta Bali. PT. G4S Security Service Adalah Perusahaan Penyedia layanan keamanan atau Security Service.

Fokus Utama Hospitality Perhotelan disini Adalah :

  1. Pelayanan Pelanggan: Memberikan sambutan yang hangat, ramah, dan responsif untuk membangun hubungan baik dengan tamu dan mendorong mereka untuk kembali lagi.
  2. Manajemen Operasional: Mengelola sumber daya seperti manusia, inventaris, dan proses kerja secara efisien untuk mendukung kelancaran operasional hotel.
  3. Kreativitas Pengalaman: Menciptakan pengalaman yang nyaman dan berkesan bagi tamu, tidak hanya sebatas menyediakan akomodasi dan makanan.
  4. Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi seperti chatbot dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan personalisasi dan efisiensi layanan.

Aspek-aspek Penting

  1. Keramahtamahan: Sikap dasar untuk melayani tamu dengan tulus dan penuh perhatian.
  2. Profesionalisme: Memberikan pelayanan yang kompeten dan sesuai standar industri.
  3. Tanggung Jawab: Melayani dan menangani keluhan tamu dengan cepat dan efektif.
  4. Personalisasi: Menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu setiap tamu.

Contoh dalam Industri Perhotelan

  1. Memberikan layanan concierge yang membantu tamu dengan kebutuhan mereka.
  2. Menggunakan software manajemen hotel untuk mengoptimalkan proses check-in dan check-out.
  3. Menyediakan berbagai fasilitas tambahan seperti makanan dan minuman, hiburan, serta fasilitas lain yang melengkapi pengalaman menginap.

TRAINING HOSPITALITY PERHOTELAN

Dengan mengikuti Pelatihan Hospitality Perhotelan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang keamanan, service, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Apabila perusahaan anda membutuhkan Pelatihan Hospitality Perhotelan untuk menambah wawasan karyawan anda silahkan hubungi Marketing kami melalui whatsapp 081318885447 (Isna) atau kunjungi website kami di https://dsbanking.com/.

TRAINING EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT

DESKRIPSI PELATIHAN EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT

Training Executive Secretary and Personal Assistant dirancang untuk meningkatkan kompetensi sekretaris eksekutif dan asisten pribadi dalam mendukung peran pimpinan secara profesional. Pelatihan ini membekali peserta dengan keterampilan komunikasi efektif, manajemen waktu, pengelolaan jadwal, penyusunan laporan, serta etika profesional dalam lingkungan kerja modern. Selain itu, peserta juga akan mempelajari teknik korespondensi bisnis, pengarsipan, hingga kemampuan menggunakan teknologi perkantoran terkini. Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu bekerja lebih produktif, efisien, dan menjadi mitra strategis bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.

PELATIHAN EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT JAKARTA

TUJUAN PELATIHAN EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT

  1. Meningkatkan keterampilan komunikasi profesional, baik lisan maupun tulisan.

  2. Membekali peserta dengan kemampuan manajemen waktu dan prioritas kerja.

  3. Menguasai teknik pengelolaan jadwal, rapat, dan perjalanan dinas pimpinan.

  4. Meningkatkan kompetensi dalam penyusunan laporan, korespondensi, dan dokumentasi.

  5. Memahami etika profesi serta peran strategis sekretaris/asisten pribadi dalam organisasi.

  6. Mengoptimalkan penggunaan teknologi perkantoran untuk menunjang kinerja.

  7. Menjadikan peserta mampu bekerja lebih efektif, efisien, dan menjadi mitra andal bagi pimpinan.

MATERI PELATIHAN EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT

  1. Peran Strategis Sekretaris Eksekutif & Personal Assistant

  2. Etika dan Profesionalisme dalam Dunia Kerja

  3. Komunikasi Efektif dan Korespondensi Bisnis

  4. Manajemen Waktu, Prioritas, dan Produktivitas

  5. Pengelolaan Jadwal, Agenda, dan Perjalanan Dinas Pimpinan

  6. Teknik Menyusun Notulen, Laporan, dan Dokumentasi

  7. Keterampilan Administrasi dan Pengarsipan Modern

  8. Teknologi Perkantoran dan Aplikasi Penunjang Kerja

  9. Pengelolaan Rapat dan Event Organizing

  10. Problem Solving dan Pengambilan Keputusan Cepat

  11. Keterampilan Interpersonal & Manajemen Konflik

  12. Pengembangan Diri sebagai Mitra Strategis Pimpinan

PESERTA PELATIHAN EXECUTIVE SECRETARY AND PERSONAL ASSISTANT

  1. Sekretaris Eksekutif yang ingin meningkatkan kompetensi profesionalnya.

  2. Personal Assistant (PA) yang mendampingi pimpinan dalam kegiatan sehari-hari.

  3. Staf Administrasi yang berperan dalam mendukung manajemen dan pimpinan.

  4. Office Manager yang ingin memperkuat keterampilan koordinasi dan organisasi.

  5. Calon Sekretaris/PA yang dipersiapkan untuk menduduki posisi strategis.

  6. Karyawan perusahaan yang ditugaskan menangani agenda, korespondensi, dan hubungan eksternal pimpinan.

Jadwal DsBanking Training Tahun 2025

  • Januari : 16-17 Januari 2025

  • Februari : 13-14 Februari 2025

  • Maret : 5-6 Maret 2025

  • April : 24-25 April 2025

  • Mei : 21-22 Mei 2025

  • Juni : 11-12 Juni 2025

  • Juli : 16-17 Juli 2025

  • Agustus : 20-21 Agustus 2025

  • September : 17-18 September 2025

  • Oktober : 8-9 Oktober 2025

  • November : 12-13 November 2025

  • Desember : 17-18 Desember 2025

Catatan: Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon peserta. Peserta dapat mengajukan tanggal pelaksanaan pelatihan.

LOKASI 

REGULER TRAINING

  • Yogyakarta, Hotel Dafam Malioboro (6.000.000 IDR / participant)
  • Jakarta, Hotel Amaris Tendean (6.500.000 IDR / participant)
  • Bandung, Hotel Golden Flower (6.500.000 IDR / participant)
  • Bali, Hotel Ibis Kuta (7.500.000 IDR / participant)
  • Lombok, Hotel Jayakarta (7.500.000 IDR / participant)

ONLINE TRAINING VIA ZOOM

INVESTASI 

  • Investasi pelatihan selama tiga hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel free to contact us.

Catatan: Apabila perusahaan membutuhkan paket in house training, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan.

Benefit Apa Saja yang Didapatkan Peserta?

  • FREE Airport pickup service (Gratis Antar jemput Hotel/Bandara)
  • FREE Transportasi Peserta ke tempat pelatihan
  • Module / Handout
  • FREE Flashdisk
  • Sertifikat
  • FREE Bag or backpack (Tas Training)
  • Training Kit (Dokumentasi photo, Blocknote, ATK, etc)
  • 2x Coffee Break & 1 Lunch, Dinner
  • FREE Souvenir Exclusive

FAQ tentang Dsbanking

Q : Berapa minimal running pelatihan ini ?
A : Pelatihan ini akan running idealnya minimal dengan 3 peserta, tetapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta

Q : Apakah bisa jika saya hanya ingin pelatihan sendiri aja / private course ?
A : Bisa, kami akan membantu menyelenggarakan pelatihan 1 hari jika ada persetujuan dari klien

Q : Dimana saja pelatihan biasanya di selenggarakan?
A : Pelatihan kami selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Lombok dan beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia

Q : Apakah bisa diselenggarakan selain di kota lain?
A : Penyelenggaraan pelatihan bisa diadakan di kota lain dengan minimal kuota 5 orang setiap kelas

Q : Apakah bisa juga diselenggarakan secara IHT/ In House Training di Perusahaan klien ?
A : Bisa diselenggarakan secara IHT di Perusahaan klien

Q : Apakah jadwal bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien ?
A : Jadwal pelatihan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan klien.

 

Materi, Lokasi dan Jadwal Pelatihan Bisa Berubah Sewaktu-waktu dan disesuaikan Dengan Kondisi Peserta, dimohon untuk Melakukan Konfirmasi untuk Segala Bentuk Perubahan, agar Tidak Terjadi Miskomunikasi. Segera Daftar Pelatihan, Diskon Menarik hanya Bulan Ini

Panduan Praktis: Implementasi Workflow Otomatis di EDMS untuk Produktivitas Maksimal

Cara Efektif Menerapkan Workflow Otomatis di EDMS agar Bisnis Lebih Produktif

Fitur workflow otomatis dalam EDMS

Di era digital, kecepatan dan akurasi menjadi penentu daya saing sebuah perusahaan. Pengelolaan dokumen yang dulu identik dengan proses manual kini mulai ditinggalkan, digantikan dengan sistem Electronic Document Management System (EDMS) yang dilengkapi fitur workflow otomatis.

Workflow otomatis bukan hanya soal memindahkan alur kerja ke sistem digital, tetapi lebih jauh lagi: menyederhanakan, mempercepat, sekaligus mengurangi risiko kesalahan manusia. Perusahaan yang sudah menerapkan workflow otomatis membuktikan adanya percepatan penyelesaian dokumen, pengurangan biaya operasional, hingga peningkatan kepatuhan regulasi.

Namun, tidak semua organisasi memahami cara menerapkannya dengan benar. Artikel ini akan menguraikan masalah utama workflow manual, fitur inti otomatisasi dalam EDMS, langkah praktis implementasi, hingga studi kasus sukses yang relevan dengan kondisi bisnis modern.

Masalah Manual Workflow dalam Pengelolaan Dokumen

Sebelum membahas implementasi otomatisasi, penting memahami mengapa workflow manual sering menjadi hambatan. Banyak perusahaan masih mengandalkan cara lama: email bolak-balik, tanda tangan fisik, dan file yang tersebar di berbagai perangkat. Masalah yang muncul antara lain:

  1. Lambatnya Proses Approval
    Dokumen yang butuh persetujuan bisa berhari-hari terjebak di meja manajer atau direktur yang sibuk. 
  2. Risiko Human Error
    Pengetikan ulang, versi ganda, atau salah kirim file sering memicu masalah serius, bahkan menghambat proyek besar. 
  3. Kurangnya Transparansi
    Sulit melacak siapa yang terakhir menyentuh dokumen, kapan perubahan dilakukan, dan di tahap mana dokumen tertahan. 
  4. Biaya Operasional Tinggi
    Kertas, tinta, ruang arsip, hingga tenaga administrasi memakan anggaran besar.

Workflow manual pada akhirnya menciptakan bottleneck yang menghambat produktivitas. Di sinilah peran EDMS dengan workflow otomatis menjadi solusi.

Fitur Workflow Otomatis dalam EDMS

EDMS modern hadir dengan berbagai fitur yang memfasilitasi alur kerja digital tanpa hambatan. Beberapa fitur kunci yang wajib diperhatikan:

  • Routing Otomatis
    Dokumen otomatis diteruskan ke pihak yang berwenang sesuai aturan alur kerja yang sudah ditetapkan. 
  • Notifikasi & Reminder Real-Time
    Sistem mengirim peringatan otomatis agar approval tidak tertunda. 
  • Digital Signature
    Legalitas dokumen tetap terjaga tanpa harus mencetak atau menandatangani secara manual. 
  • Version Control
    Sistem menyimpan riwayat perubahan sehingga tidak ada kebingungan versi. 
  • Dashboard & Tracking
    Manajer bisa memantau status dokumen dalam satu tampilan tanpa harus bertanya ke setiap karyawan. 
  • Integrasi dengan Sistem Lain
    Workflow dapat terhubung dengan ERP, HRIS, atau CRM sehingga tidak ada duplikasi data.

Dengan fitur ini, perusahaan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada proses manual, tetapi juga meningkatkan kecepatan bisnis secara menyeluruh.

Langkah Praktis Implementasi Workflow Otomatis

Menerapkan workflow otomatis dalam EDMS tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlu pendekatan bertahap agar adopsi berjalan mulus. Berikut langkah praktis yang bisa diikuti:

  1. Identifikasi Proses Bisnis yang Paling Butuh Otomatisasi
    Tidak semua proses harus langsung otomatis. Mulailah dari alur kritis seperti approval kontrak, invoice, atau dokumen legal. 
  2. Pemetaan Alur Kerja
    Buat diagram alur yang jelas: siapa penginput, siapa approver, batas waktu, dan eskalasi bila terjadi keterlambatan. 
  3. Pilih EDMS dengan Fitur Workflow Fleksibel
    Pastikan sistem bisa disesuaikan dengan kebutuhan unik organisasi, bukan sebaliknya. 
  4. Libatkan Tim Sejak Awal
    Edukasi karyawan tentang manfaat otomatisasi agar resistensi perubahan bisa ditekan. 
  5. Lakukan Pilot Project
    Terapkan workflow otomatis di satu departemen sebelum memperluas ke seluruh perusahaan. 
  6. Evaluasi & Optimasi
    Gunakan data tracking dari sistem untuk menemukan hambatan baru dan menyempurnakan alur kerja. 

Langkah ini memastikan implementasi berjalan bertahap, minim gangguan, dan memberikan hasil yang nyata sejak awal.

Studi Kasus: Produktivitas Meningkat Lewat Otomatisasi

Sebuah perusahaan jasa konsultan di Jakarta menghadapi masalah klasik: setiap kontrak klien harus melewati minimal tiga lapisan persetujuan. Proses manual memakan waktu 7-10 hari, sering kali membuat klien frustrasi.

Setelah mengimplementasikan EDMS dengan workflow otomatis:

  • Kontrak langsung dikirim otomatis ke pihak yang berwenang tanpa email manual. 
  • Manajer mendapat notifikasi di perangkat mobile untuk menyetujui dokumen kapan pun. 
  • Proses approval berkurang drastis dari 10 hari menjadi hanya 2 hari. 
  • Tidak ada lagi kontrak yang hilang atau terjebak di meja karyawan.

Hasilnya? Kepuasan klien meningkat, siklus penagihan lebih cepat, dan perusahaan menghemat biaya operasional hingga 30%. Studi kasus ini membuktikan bahwa otomatisasi bukan sekadar teori, tetapi benar-benar menciptakan dampak nyata.

Workflow Otomatis = Efisiensi Berkelanjutan

Di era digital, kecepatan dan akurasi menjadi penentu daya saing sebuah perusahaan. Pengelolaan dokumen yang dulu identik dengan proses manual kini mulai ditinggalkan, digantikan dengan sistem Electronic Document Management System (EDMS) yang dilengkapi fitur workflow otomatis.

Workflow otomatis bukan hanya soal memindahkan alur kerja ke sistem digital, tetapi lebih jauh lagi: menyederhanakan, mempercepat, sekaligus mengurangi risiko kesalahan manusia. Perusahaan yang sudah menerapkan workflow otomatis membuktikan adanya percepatan penyelesaian dokumen, pengurangan biaya operasional, hingga peningkatan kepatuhan regulasi.

Jika perusahaan Anda masih berkutat dengan workflow manual yang rumit, inilah saatnya melangkah maju. Implementasi otomatisasi dokumen akan menjadi salah satu keputusan terbaik yang membawa perusahaan ke level berikutnya. Klik tautan ini untuk mendapatkan panduan lengkap serta solusi EDMS yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Anda.

Apa Itu EDMS? Jawabannya Bisa Mengubah Cara Anda Kerja

EDMS Bisa Jadi Kunci Produktivitas Perusahaan Anda, Ini Alasannya

Fitur utama EDMS yang memberi nilai tambah

Setiap perusahaan kini menghasilkan ribuan bahkan jutaan dokumen setiap tahunnya. Laporan keuangan, kontrak klien, data karyawan, arsip pajak, hingga catatan proyek semuanya menumpuk seiring pertumbuhan bisnis. Masalahnya, mayoritas organisasi masih bergantung pada cara lama yakni menyimpan dokumen di folder komputer, hard disk eksternal, atau server internal yang tidak terintegrasi. Pola ini menyebabkan risiko duplikasi file, kesalahan versi, hingga keterlambatan pengambilan keputusan.

Di era digital yang serba cepat, pola kerja tradisional itu tidak lagi memadai. Perusahaan butuh sistem yang mampu menyatukan dokumen dalam satu ekosistem aman, mudah dicari, dan bisa diakses dari mana saja. Di sinilah Electronic Document Management System (EDMS) muncul sebagai solusi yang benar-benar mengubah cara kerja tim modern.

Definisi EDMS dan Bedanya dengan Penyimpanan Biasa

Banyak orang mengira EDMS sama dengan penyimpanan cloud biasa seperti Google Drive atau Dropbox. Padahal, ada perbedaan mendasar. Cloud storage hanya menyediakan ruang simpan berbasis internet. Sedangkan EDMS adalah sistem yang mengatur seluruh siklus hidup dokumen: mulai dari penciptaan, penyimpanan, distribusi, penggunaan, hingga pemusnahan.

EDMS bukan sekadar tempat menaruh file. Ia berfungsi seperti pusat kendali dokumen perusahaan. Bayangkan sebuah perpustakaan digital raksasa yang bukan hanya menyimpan buku, tetapi juga mencatat siapa yang meminjam, kapan dikembalikan, serta memberikan versi terbaru setiap kali ada perubahan. Dengan EDMS, perusahaan memiliki kendali penuh atas dokumen penting, termasuk histori perubahan dan keamanan akses.

Fitur Utama EDMS yang Memberi Nilai Tambah

Kekuatan EDMS terletak pada fitur-fitur yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis. Beberapa di antaranya:

  1. Version Control
    Tidak ada lagi kebingungan mengenai dokumen versi terbaru. EDMS otomatis menyimpan setiap revisi dan memudahkan tim melacak riwayat perubahan. 
  2. Access Control
    Perusahaan bisa mengatur siapa saja yang boleh melihat, mengedit, atau mencetak dokumen tertentu. Hal ini penting untuk menjaga kerahasiaan data sensitif. 
  3. Document Sharing & Collaboration
    Tim dapat mengakses dokumen secara bersamaan tanpa takut file terkunci. Kolaborasi proyek menjadi lebih lancar, meski tim bekerja di lokasi berbeda. 
  4. Search & Indexing
    Dokumen tersimpan dengan metadata, sehingga pencarian hanya butuh hitungan detik. Tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam mencari kontrak lama di tumpukan arsip. 
  5. Audit Trail
    Semua aktivitas tercatat otomatis. Siapa membuka file, kapan diedit, hingga perubahan apa yang dilakukan, semuanya bisa ditelusuri. 
  6. Integrasi dengan Aplikasi Lain
    EDMS modern dapat terhubung dengan sistem ERP, CRM, atau software akuntansi perusahaan, sehingga aliran data menjadi seamless.

Fitur-fitur ini membedakan EDMS dari penyimpanan biasa yang hanya menyediakan “tempat”, tanpa kendali maupun kecerdasan tambahan.

Manfaat Jangka Pendek dan Panjang bagi Perusahaan

Implementasi EDMS bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal strategi. Perusahaan yang mengadopsi sistem ini merasakan manfaat nyata, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Manfaat Jangka Pendek: 
    • Efisiensi waktu pencarian dokumen meningkat drastis. 
    • Kolaborasi tim menjadi lebih cepat karena dokumen bisa diakses secara real-time. 
    • Risiko kehilangan dokumen berkurang karena semua tersimpan secara digital dengan backup. 
    • Proses approval dokumen (seperti kontrak atau nota dinas) bisa dilakukan lebih singkat dengan workflow otomatis. 
  • Manfaat Jangka Panjang: 
    • Penghematan biaya operasional, terutama dalam pencetakan, pengiriman, dan penyimpanan fisik. 
    • Kepatuhan terhadap regulasi semakin mudah karena semua dokumen bisa diarsipkan dan ditelusuri dengan rapi. 
    • Kualitas pengambilan keputusan meningkat karena manajemen memiliki akses cepat ke informasi terbaru. 
    • Budaya kerja digital terbentuk, sehingga perusahaan lebih siap menghadapi transformasi bisnis di masa depan.

Singkatnya, EDMS membantu perusahaan keluar dari jebakan birokrasi manual dan masuk ke pola kerja berbasis data yang gesit.

Siapa yang Paling Membutuhkan EDMS?

Pada dasarnya, semua perusahaan yang ingin berkembang butuh EDMS. Namun, ada beberapa sektor yang paling mendesak:

  • Perusahaan dengan regulasi ketat seperti perbankan, asuransi, dan farmasi. Mereka wajib menyimpan dokumen sesuai standar audit dan kepatuhan. 
  • Industri dengan dokumen proyek kompleks seperti konstruksi dan manufaktur. Kontrak, gambar teknis, hingga laporan progres harus selalu terorganisir. 
  • Kantor hukum dan konsultan yang setiap hari berhadapan dengan ribuan dokumen legal. 
  • Pemerintahan dan institusi publik yang harus menjaga transparansi dan akses dokumen dalam jangka panjang. 
  • Startup dan perusahaan teknologi yang mengandalkan kecepatan kolaborasi untuk memenangkan persaingan.

Mereka semua akan sangat terbantu dengan sistem yang mampu mengatur dokumen sekaligus menjaga keamanan data.

EDMS Sebagai Game-Changer Cara Kerja Tim

Perubahan cara kerja di era digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Tim yang terbiasa bekerja cepat, lintas lokasi, dan berbasis data tidak bisa lagi mengandalkan metode lama dalam mengelola dokumen. EDMS hadir sebagai fondasi baru cara kerja modern.

Sistem ini tidak hanya membuat penyimpanan dokumen lebih rapi, tetapi juga mempercepat kolaborasi, meningkatkan keamanan data, dan memberi nilai tambah jangka panjang.

Jika perusahaan Anda masih bergantung pada cara lama, sekarang waktunya mempertimbangkan EDMS. Jangan biarkan tim Anda tertinggal hanya karena urusan dokumen yang berantakan. Dengan EDMS, perusahaan bisa bekerja lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan pelatihan yang menyeluruh. Dengan begitu, EDMS bukan lagi sekadar tempat menyimpan file, melainkan fondasi digital yang memperkuat seluruh kinerja organisasi.  Klik tautan ini untuk mengetahui program pelatihan EDMS yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

EDMS yang Tumbuh Bersama Bisnis Anda — Bagaimana Memilih Fitur yang Scalable

Strategi Memilih EDMS dengan Fitur Scalable Agar Bisnis Anda Selalu Siap Berkembang

Kriteria fitur scalable pada EDMS

Di era digital, kecepatan pertumbuhan bisnis sering kali jauh melampaui kesiapan infrastruktur internal. Salah satu fondasi penting yang menentukan kelancaran operasional adalah Electronic Document Management System (EDMS). Sistem ini tidak sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga alat yang memastikan aliran dokumen tetap rapi, aman, dan mudah diakses oleh siapa pun di organisasi.

Masalah muncul ketika perusahaan terburu-buru memilih EDMS tanpa memperhatikan faktor skalabilitas. Banyak bisnis yang akhirnya harus membuang investasi besar hanya karena sistem dokumennya tidak bisa mengikuti lonjakan jumlah karyawan, cabang, maupun kompleksitas regulasi. Jika hal ini terjadi, perusahaan terpaksa melakukan migrasi sistem yang melelahkan, berisiko kehilangan data, dan tentunya memakan biaya baru yang tidak sedikit.

Itulah sebabnya, memahami bagaimana cara memilih EDMS dengan fitur scalable menjadi kunci agar sistem dokumen bisa tumbuh seiring pertumbuhan bisnis Anda.

Tanda-Tanda Sistem Dokumen yang Cepat Usang

Sebuah sistem bisa terlihat canggih di awal, tetapi menunjukkan kelemahan setelah digunakan intensif. Beberapa tanda sistem dokumen Anda mulai tidak relevan antara lain:

  1. Lambat saat jumlah file meningkat
    Pada awalnya, pencarian dokumen terasa cepat. Namun, ketika volume dokumen sudah mencapai ratusan ribu, sistem mulai sering macet atau butuh waktu lama untuk menampilkan hasil. 
  2. Tidak mendukung kolaborasi multi-cabang
    Bisnis yang membuka kantor cabang atau ekspansi ke luar negeri biasanya butuh integrasi dokumen lintas lokasi. Jika EDMS Anda masih mengandalkan server lokal tanpa akses cloud yang andal, maka sistem ini akan menjadi penghambat besar. 
  3. Sulit memenuhi standar regulasi terbaru
    Regulasi terkait kepatuhan data, seperti GDPR atau aturan lokal terkait privasi, terus berkembang. Sistem yang tidak mampu menyesuaikan format penyimpanan atau audit trail akan membuat perusahaan rawan terkena sanksi. 
  4. Upgrade mahal dan rumit
    Salah satu ciri sistem tidak scalable adalah ketika setiap kali butuh peningkatan kapasitas, perusahaan harus membeli modul tambahan dengan harga tinggi atau bahkan mengganti seluruh sistem.

Jika tanda-tanda ini sudah terlihat, itu berarti perusahaan sedang menggunakan sistem yang tidak dirancang untuk jangka panjang.

Kriteria Fitur Scalable pada EDMS

Agar investasi Anda tidak terbuang sia-sia, pilihlah EDMS yang memiliki fitur scalable. Beberapa kriteria penting yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  1. Arsitektur Berbasis Cloud Hybrid
    Sistem berbasis cloud memudahkan penambahan kapasitas penyimpanan secara dinamis. Jika dibutuhkan, perusahaan bisa memadukan cloud dan on-premise agar tetap efisien. 
  2. Modular dan Fleksibel
    EDMS yang scalable biasanya disusun dalam modul, sehingga perusahaan bisa menambahkan fitur baru tanpa harus mengganti keseluruhan sistem. Misalnya, modul e-signature, workflow approval, atau integrasi dengan ERP. 
  3. Dukungan Multi-Lokasi dan Multi-Bahasa
    Bisnis global membutuhkan EDMS yang bisa beroperasi dalam berbagai bahasa dan zona waktu, dengan akses real-time. 
  4. Keamanan Data Tingkat Enterprise
    Skalabilitas bukan hanya soal kapasitas, tetapi juga ketahanan keamanan. Sistem yang scalable harus mampu menambah lapisan proteksi sesuai kebutuhan tanpa mengganggu performa. 
  5. Integrasi API yang Luas
    Perusahaan besar umumnya menggunakan banyak aplikasi. EDMS yang scalable harus bisa terhubung dengan CRM, HRIS, ERP, dan berbagai software lain agar tidak menimbulkan silo data.

Bagaimana Menilai Vendor EDMS yang Tepat

Memilih vendor bukan sekadar soal harga, tetapi juga menyangkut komitmen jangka panjang. Berikut beberapa cara menilai vendor yang bisa dipercaya:

  1. Portofolio Klien
    Lihat apakah vendor sudah menangani perusahaan dengan ukuran serupa atau bahkan lebih besar dari bisnis Anda. Ini menandakan bahwa sistem mereka sudah terbukti scalable. 
  2. Dukungan Teknis 24/7
    Seiring pertumbuhan bisnis, kebutuhan teknis akan semakin kompleks. Vendor yang baik harus menyediakan dukungan cepat, bukan hanya saat instalasi tetapi juga ketika sistem sudah digunakan secara masif. 
  3. Roadmap Produk yang Jelas
    Tanyakan bagaimana rencana pengembangan produk mereka dalam 3–5 tahun ke depan. Vendor yang serius biasanya memiliki roadmap jelas untuk mendukung tren teknologi terbaru. 
  4. Transparansi Biaya Upgrade
    EDMS yang scalable seharusnya tidak membuat perusahaan terjebak dalam biaya tersembunyi. Vendor harus transparan mengenai biaya tambahan ketika Anda menambah kapasitas atau modul baru. 
  5. Uji Coba Nyata (Pilot Project)
    Sebelum kontrak jangka panjang, mintalah uji coba skala kecil. Dari sini, Anda bisa menilai apakah sistem benar-benar bisa diadaptasi dengan cepat oleh tim Anda.

Rekomendasi Strategi Upgrade & Ekspansi Sistem

Memilih EDMS scalable saja tidak cukup. Perusahaan juga perlu strategi untuk mengelola upgrade dan ekspansi agar tetap efisien:

  1. Evaluasi Kebutuhan Setiap Tahun
    Lakukan audit internal mengenai berapa banyak dokumen yang diproduksi, bagaimana alurnya, dan fitur apa yang paling sering digunakan. Data ini membantu merencanakan kapasitas berikutnya. 
  2. Bangun Standard Operating Procedure (SOP)
    SOP yang jelas memastikan setiap karyawan tahu cara menggunakan sistem dengan benar, sehingga upgrade fitur bisa langsung dimanfaatkan. 
  3. Fokus pada Training Karyawan
    Tidak ada gunanya memiliki fitur scalable jika tim tidak tahu cara menggunakannya. Investasi dalam pelatihan sama pentingnya dengan investasi dalam sistem. 
  4. Lakukan Integrasi Bertahap
    Jangan mencoba mengintegrasikan semua sistem sekaligus. Mulailah dengan software inti seperti ERP atau HRIS, lalu bertahap ke aplikasi lain. 
  5. Siapkan Anggaran Upgrade Tahunan
    Anggap upgrade sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, bukan sekadar biaya tambahan. Dengan anggaran khusus, perusahaan bisa lebih fleksibel dalam menambah kapasitas kapan pun dibutuhkan.

Investasi EDMS Harus Berorientasi Jangka Panjang

Memilih EDMS yang scalable adalah keputusan strategis. Sistem yang tidak bisa tumbuh bersama bisnis hanya akan menjadi beban dalam jangka menengah. Sebaliknya, EDMS yang fleksibel, modular, dan mampu mendukung ekspansi perusahaan akan menjadi game-changer dalam produktivitas, efisiensi, dan kepatuhan.

Perusahaan yang visioner selalu menempatkan skalabilitas sebagai prioritas utama. Sebab, apa gunanya sistem yang terlihat canggih hari ini tetapi sudah ketinggalan besok?

Jika Anda sedang mempertimbangkan implementasi EDMS, pastikan memilih solusi yang benar-benar siap tumbuh bersama perusahaan. Dengan begitu, investasi Anda akan memberikan manfaat maksimal, bukan hanya untuk 1-2 tahun ke depan, tetapi juga dalam dekade berikutnya.

Di era digital, kecepatan pertumbuhan bisnis sering kali jauh melampaui kesiapan infrastruktur internal. Salah satu fondasi penting yang menentukan kelancaran operasional adalah Electronic Document Management System (EDMS). Sistem ini tidak sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga alat yang memastikan aliran dokumen tetap rapi, aman, dan mudah diakses oleh siapa pun di organisasi.

Namun, banyak perusahaan masih keliru dalam memilih EDMS. Mereka tergoda dengan fitur instan tanpa memikirkan masa depan. Akibatnya, ketika bisnis berkembang pesat, sistem yang digunakan tidak mampu mengikuti skala operasional. Risiko ini bisa dihindari dengan strategi tepat sejak awal. Klik tautan ini untuk memahami lebih dalam bagaimana memilih EDMS yang scalable dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

EDMS Membawa tim Bekerja Tanpa Batas Lokasi dan Memudahkan Kolaborasi

EDMS Membuat Tim Hybrid Lebih Efektif dan Kolaboratif

Bagaimana EDMS mendukung kerja remote & hybrid

Dunia kerja tidak lagi sama setelah pandemi. Dari ruang rapat fisik bergeser ke ruang virtual, dari meja kantor ke meja rumah, dari proses manual menuju digital. Perubahan ini bukan hanya tren sesaat, melainkan transformasi permanen yang membentuk ekosistem kerja baru. Banyak perusahaan kini menerapkan pola kerja remote maupun hybrid. Namun, perubahan besar ini juga menimbulkan tantangan: bagaimana menjaga ritme kolaborasi tim yang efektif meski lokasi anggota tim terpencar?

Di sinilah Electronic Document Management System (EDMS) hadir sebagai solusi modern. Sistem ini tidak sekadar menyimpan dokumen, melainkan juga menjadi platform kolaborasi yang memastikan tim tetap produktif tanpa batas ruang dan waktu.

Masalah Kolaborasi Tanpa EDMS

Sebelum mengenal EDMS, banyak organisasi menghadapi kekacauan dalam manajemen dokumen dan komunikasi tim. File tersimpan di berbagai perangkat, terkirim lewat email berulang kali, dan sering kali terjadi versi ganda yang membingungkan.

Tanpa EDMS, beberapa masalah nyata yang sering muncul antara lain:

  • Dokumen sulit ditemukan karena tidak ada sistem pencarian terpusat. 
  • Duplikasi file yang memicu kebingungan versi mana yang paling valid. 
  • Risiko keamanan tinggi karena akses dokumen tidak terkontrol dengan baik. 
  • Waktu tim habis hanya untuk mencari dokumen atau menanyakan status revisi.

Kondisi ini memperlambat alur kerja. Tim yang seharusnya fokus berinovasi malah terjebak dalam administrasi. Dalam konteks kerja hybrid, masalah ini semakin terasa karena komunikasi tatap muka berkurang drastis.

Bagaimana EDMS Mendukung Kerja Remote & Hybrid

EDMS hadir sebagai jawaban atas kebutuhan dunia kerja modern. Sistem ini menyediakan ruang kerja digital yang memungkinkan dokumen dapat diakses kapan saja, di mana saja, oleh siapa saja yang memiliki otorisasi.

Bagi perusahaan yang menerapkan remote working, EDMS menjadi jembatan yang menghubungkan karyawan lintas lokasi. Tim tidak perlu menunggu rapat fisik untuk berbagi informasi. Cukup unggah dokumen, beri komentar, dan sistem langsung memperbarui versi untuk semua pengguna.

Sementara dalam pola hybrid, EDMS membantu menyatukan dua dunia: offline dan online. Karyawan di kantor dan karyawan remote bisa tetap bekerja pada dokumen yang sama tanpa ada hambatan. Hasilnya, ritme kerja tetap sinkron, meski tim tidak selalu berada di ruangan yang sama.

Keunggulan lainnya, EDMS mendukung fleksibilitas jam kerja. Tidak semua anggota tim aktif di jam yang sama, terutama jika perusahaan beroperasi lintas zona waktu. Dengan EDMS, anggota tim bisa tetap produktif meski jadwal kerja berbeda.

Fitur Kolaborasi Penting dalam EDMS (Sharing, Versioning, Access Control)

Keunggulan utama EDMS bukan hanya penyimpanan digital, tetapi juga fitur-fitur kolaborasi yang secara langsung memengaruhi produktivitas. Beberapa fitur penting yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Document Sharing
    Setiap dokumen dapat dibagikan secara instan kepada anggota tim yang relevan. Tidak perlu mengirimkan lampiran email berulang kali. Cukup satu tautan, semua orang bisa mengakses dokumen terbaru. 
  2. Versioning
    Salah satu fitur paling krusial. Setiap kali dokumen diubah, EDMS menyimpan jejak revisi. Pengguna bisa melacak siapa yang melakukan perubahan, kapan dilakukan, dan apa yang diubah. Tidak ada lagi kebingungan versi “final-final revisi”. 
  3. Access Control
    Tidak semua orang boleh mengakses semua dokumen. EDMS memungkinkan perusahaan menetapkan hak akses berbeda. Misalnya, tim manajemen bisa membaca laporan keuangan, tetapi hanya tim finance yang boleh mengedit. Dengan kontrol akses ini, keamanan data tetap terjaga meski dokumen dibuka secara luas. 
  4. Collaboration Tools
    Beberapa EDMS modern dilengkapi dengan fitur komentar langsung, notifikasi otomatis, hingga integrasi dengan platform komunikasi seperti Slack atau Microsoft Teams. Semua ini membuat diskusi lebih cepat dan terdokumentasi dengan baik.

Dampak Nyata: Efisiensi Komunikasi & Produktivitas Tim

Implementasi EDMS membawa perubahan signifikan pada cara tim bekerja. Komunikasi menjadi lebih terstruktur karena setiap dokumen memiliki alur revisi yang jelas. Tidak ada lagi waktu yang terbuang untuk mencari dokumen atau menanyakan status file.

Selain itu, EDMS mempercepat proses pengambilan keputusan. Karena dokumen bisa diakses real-time, manajer tidak perlu menunggu laporan fisik. Begitu data diperbarui, semua pihak yang relevan langsung bisa melihat hasil terbaru.

Produktivitas tim meningkat secara nyata. Studi yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset teknologi menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi EDMS mampu mengurangi waktu pencarian dokumen hingga 40%. Artinya, energi tim bisa dialihkan untuk aktivitas yang memberi nilai tambah, seperti inovasi produk atau pelayanan pelanggan.

Dampak lain yang tak kalah penting adalah peningkatan kepuasan kerja. Anggota tim merasa lebih leluasa bekerja dari mana saja tanpa takut kehilangan akses informasi. Rasa percaya antar anggota tim pun tumbuh karena sistem sudah menjamin transparansi.

EDMS Sebagai Fondasi Kerja Tanpa Batas

Dunia kerja telah berubah, dan perusahaan harus beradaptasi jika ingin tetap kompetitif. EDMS bukan sekadar alat manajemen dokumen, melainkan fondasi digital yang memungkinkan tim bekerja tanpa batas lokasi. Dengan fitur sharing, versioning, dan access control, EDMS mengubah cara tim berkolaborasi menjadi lebih efisien, transparan, dan produktif.

Bagi perusahaan yang ingin menjaga performa dalam era kerja hybrid dan remote, investasi pada EDMS bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Saatnya membangun budaya kerja modern yang mengutamakan kolaborasi, fleksibilitas, dan efisiensi dengan dukungan teknologi yang tepat.

Jika perusahaan Anda masih bergantung pada cara kerja manual dan sering menghadapi hambatan kolaborasi, saatnya beralih ke sistem yang lebih cerdas. Dengan EDMS, tim Anda bisa bekerja lebih cepat, efisien, dan terhubung kapan saja di mana saja. Jangan tunggu sampai masalah dokumen menghambat kinerja perusahaan. Klik tautan ini untuk mengetahui bagaimana EDMS bisa menjadi fondasi transformasi digital dan membawa tim Anda bekerja tanpa batas lokasi.

Cara Paling Efektif Implementasi Sistem EDMS

Langkah Praktis Menerapkan EDMS untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Tahapan implementasi EDMS yang efektif

Beralih dari arsip fisik ke Electronic Document Management System (EDMS) bukan sekadar proyek IT, melainkan transformasi cara kerja: mulai dari membuat, menyimpan, mencari, hingga mengarsipkan dokumen. Tantangannya bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perilaku kerja.

Survei McKinsey mengingatkan, 70% program perubahan organisasi gagal karena faktor manusia, bukan teknologinya. Di sisi lain, 90% organisasi kini menjalankan transformasi digital. Artinya, perusahaan yang menunda berisiko tertinggal. Namun, keberhasilan adopsi hanya terjadi bila manajemen menjadikannya agenda strategis, bukan sekadar instalasi software.

Gartner bahkan mencatat tingkat dukungan karyawan pada perubahan turun drastis dari 74% (2016) menjadi hanya 38%. Artinya, strategi implementasi EDMS harus manusia-sentris dan transparan.

Meski penuh tantangan, manfaat EDMS nyata. Studi Forrester tentang manajemen dokumen menunjukkan percepatan siklus, penghematan biaya, dan ROI tinggi—bahkan ada laporan ROI lebih dari 400% bila implementasi dilakukan dengan benar.

Kesalahan Umum dalam Adopsi EDMS

  1. Fokus pada teknologi, bukan tata kelola informasi
    Mengangkat folder lama ke EDMS tanpa taksonomi dan metadata hanya membuatnya jadi “file server cantik”. 
  2. Mengabaikan manajemen perubahan
    Tanpa narasi manfaat, pelatihan, dan komunikasi, karyawan cenderung tetap menyimpan file di drive pribadi. 
  3. Tidak ada pemilik bisnis yang jelas
    Proyek sering dianggap tanggung jawab IT, padahal fungsi legal, finance, atau procurement yang paling terdampak. 
  4. Mengukur output, bukan outcome
    Sekadar menghitung jumlah file yang dimigrasi tidak relevan. Lebih penting mengukur berapa menit waktu pencarian berkurang atau berapa hari siklus persetujuan dipangkas. 
  5. Mengabaikan integrasi proses
    EDMS tanpa integrasi ERP/CRM/HRIS hanya menambah aplikasi baru, bukan menyederhanakan alur kerja. 
  6. Salah hitung biaya infrastruktur
    Banyak yang meremehkan biaya penyimpanan on-premise. Analisis menunjukkan cloud bisa 70% lebih hemat tergantung kebutuhan.

Tahapan Implementasi EDMS yang Efektif

  1. Business Case & Kepemimpinan
    Tentukan sponsor eksekutif dan KPI hasil, misalnya SLA persetujuan <48 jam atau waktu pencarian dokumen turun 60%. 
  2. Discovery & Information Governance
    Audit dokumen, rancang taksonomi, metadata, serta kebijakan retensi. Pastikan akses berbasis peran. 
  3. Desain Arsitektur & Integrasi
    Pilih cloud, hybrid, atau on-prem sesuai regulasi. Pastikan integrasi dengan aplikasi utama. 
  4. Konfigurasi, Migrasi Pilot & Otomasi
    Mulai dari pilot kecil (misalnya kontrak atau invoice). Gunakan OCR, workflow otomatis, dan SLA jelas. 
  5. Manajemen Perubahan & Komunikasi
    Buat branding internal, narasi manfaat personal (“Cari file 10x lebih cepat”), serta transparansi status implementasi. 
  6. Pelatihan Berjenjang & Champion
    Latih sesuai peran: pengguna umum, editor, admin. Gunakan micro-learning dan libatkan champion di tiap unit. 
  7. Scale-up & Continuous Improvement
    Lakukan rollout bertahap, rilis kecil namun sering, serta pantau KPI secara berkala.

Peran Pelatihan dalam Sukses Implementasi

Pelatihan adalah kunci adopsi. Banyak proyek gagal bukan karena sistemnya jelek, tapi karena karyawan tidak tahu cara menggunakannya.

  • Berbasis skenario nyata: ajarkan alur “buat-review-approve-archive”. 
  • Tepat waktu: modul rilis bersamaan dengan fitur. 
  • Champion & peer learning: karyawan lebih cepat belajar dari rekan kerja. 
  • Kaitkan dengan outcome: misalnya target pencarian dokumen <15 detik. 
  • Support berkelanjutan: help center, feedback loop, office hours.

Studi Kasus Singkat

Kasus Sukses (Perusahaan Jasa, 1.200 karyawan)

  • Sponsor dari COO, KPI jelas. 
  • Governance kuat: metadata konsisten, retensi sesuai regulasi. 
  • Integrasi EDMS dengan e-signature & CRM. 
  • Hasil: siklus kontrak dari 8 hari → 48 jam, pencarian dokumen <20 detik, biaya arsip turun signifikan. 

Kasus Gagal (Manufaktur, 900 karyawan)

  • Tidak ada business owner, migrasi massal tanpa metadata. 
  • Pelatihan sekali jalan tanpa champion. 
  • Tidak ada KPI hasil. 
  • Dampak: pengguna kembali ke folder lama, audit menemukan gap kepatuhan.

Checklist Ringkas Implementasi EDMS

  • Sponsor eksekutif + KPI jelas. 
  • Taksonomi, metadata, retensi disahkan steering committee. 
  • Integrasi aplikasi utama di prioritas awal. 
  • Pilot bernilai tinggi + baseline metrik. 
  • Rencana komunikasi & change management. 
  • Pelatihan berjenjang + champion. 
  • Continuous improvement & dashboard value.

Praktik Teknis Penting

  • Metadata yang relevan: tipe dokumen, divisi, tanggal, pihak terkait. 
  • Versioning & hak akses ketat: gunakan role-based access. 
  • Template & smart defaults: jaga konsistensi input. 
  • Otomasi workflow: sertakan SLA & eskalasi otomatis. 
  • Auditability: jejak audit lengkap untuk kepatuhan. 
  • Keamanan end-to-end: enkripsi, MFA, least privilege. 
  • Cloud-smart architecture: hitung TCO realistis.

Menghubungkan EDMS ke Bisnis

Dukungan eksekutif akan berlanjut bila dampak nyata:

  • Efisiensi: siklus dokumen lebih singkat, pencarian lebih cepat. 
  • Kepatuhan: temuan audit menurun, retensi terjaga. 
  • Biaya: penghematan penyimpanan dan server lama. 
  • Produktivitas: jam kerja administratif dialihkan ke kerja bernilai tambah.

Buat dashboard triwulanan untuk memantau ROI dan quick wins.

Kunci Sukses Ada di Konsistensi

Implementasi EDMS bukan proyek sekali pasang, melainkan program perubahan berkelanjutan. Keberhasilan ditentukan oleh:

  • Persiapan matang: business case, governance, dan kebijakan informasi. 
  • Pendekatan manusia-sentris: komunikasi jujur, pelatihan berkelanjutan, champion aktif. 
  • Konsistensi eksekusi: rilis kecil namun sering, pengukuran disiplin, dan integrasi cerdas.

Dengan langkah praktis ini, EDMS bukan lagi sekadar tempat menyimpan file, melainkan fondasi digital yang memperkuat efisiensi, kepatuhan, dan kolaborasi bisnis modern. Di era dimana hampir semua organisasi sedang bertransformasi digital, menjadi digital lewat EDMS yang dikelola dengan benar bukan hanya keunggulan melainkan kebutuhan.

Jangan biarkan proses kerja terhambat hanya karena sistem manajemen data yang kurang optimal mulailah langkah cerdas dengan pelatihan yang tepat. Maksimalkan potensi tim dan lindungi data perusahaan dengan mengikuti pelatihan EDMS yang dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis modern. 

Jika perusahaan Anda ingin memaksimalkan nilai investasi pada EDMS dan memastikan setiap fitur bekerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan pelatihan yang menyeluruh. Dengan begitu, EDMS bukan lagi sekadar tempat menyimpan file, melainkan fondasi digital yang memperkuat seluruh kinerja organisasi.  Klik tautan ini untuk mengetahui program pelatihan EDMS yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Mengapa EDMS Jadi Standar Baru Tata Kelola Dokumen? Ini Peran Pelatihannya

Pelatihan EDMS, Fondasi Utama Penerapan Standar Baru Pengelolaan Dokumen

EDMS sebagai tools & sistem tata kelola

Di era bisnis modern, perusahaan dituntut bergerak cepat, efisien, dan aman dalam mengelola data. Salah satu aspek yang sering dianggap sepele tetapi memiliki dampak besar adalah tata kelola dokumen. Dokumen menjadi nadi bagi hampir semua aktivitas bisnis mulai dari kontrak hukum, laporan keuangan, data karyawan, hingga catatan operasional harian.

Namun, banyak perusahaan masih terjebak dalam metode lama yang boros waktu, sulit ditelusuri, dan rentan kehilangan data. Di sisi lain, sekadar digitalisasi tanpa sistem yang jelas juga tidak cukup. Itulah mengapa Electronic Document Management System (EDMS) hadir sebagai solusi yang kini menjadi standar baru dalam pengelolaan dokumen modern.

Agar adopsi EDMS berhasil, perusahaan tidak cukup hanya membeli software canggih. Faktor manusia tetap memegang peran penting. Di sinilah pelatihan EDMS berperan, memastikan setiap karyawan mampu mengoptimalkan fitur, memahami regulasi, dan mengubah kebiasaan kerja lama menuju cara kerja digital yang lebih efektif.

Artikel ini akan membahas bagaimana EDMS berkembang menjadi standar baru tata kelola dokumen, mengapa pelatihan menjadi kunci sukses adopsinya, serta modul pelatihan yang wajib dipahami agar perusahaan bisa meraih manfaat maksimal.

Evolusi Pengelolaan Dokumen

Selama beberapa dekade, pengelolaan dokumen di perusahaan lebih banyak mengandalkan cara manual. Dokumen penting disimpan di lemari arsip, diberi label, lalu dicatat di buku register. Sistem ini terasa rapi di awal, namun semakin perusahaan berkembang, semakin sulit pula mengelolanya. Arsip menumpuk, pencarian data memakan waktu lama, dan risiko kehilangan dokumen semakin tinggi.

Era digital mengubah segalanya. Perusahaan mulai memindahkan arsip ke bentuk digital agar lebih mudah diakses. Namun, sekadar memindahkan dokumen ke format PDF atau folder komputer tidak cukup. Dokumen bisa tersebar di berbagai perangkat, duplikasi sering terjadi, dan keamanan data menjadi rapuh. Dari sinilah lahir kebutuhan akan Electronic Document Management System (EDMS).

EDMS bukan sekadar aplikasi penyimpanan file. Ia merupakan sistem terintegrasi yang mengatur alur hidup dokumen, mulai dari penciptaan, distribusi, revisi, hingga arsip permanen. Perusahaan yang mengadopsi EDMS mampu mengurangi biaya pengelolaan dokumen, meningkatkan efisiensi kerja, serta menjaga kepatuhan pada regulasi yang berlaku. Evolusi ini menjadikan EDMS standar baru dalam tata kelola dokumen modern.

EDMS sebagai Tools & Sistem Tata Kelola

Banyak orang menganggap EDMS hanya sebagai perangkat lunak untuk menyimpan file. Pandangan ini keliru. EDMS sebenarnya adalah gabungan tools dan sistem tata kelola.

Sebagai tools, EDMS menyediakan fitur pencarian cepat, version control, akses berbasis otorisasi, serta integrasi dengan software lain seperti ERP atau CRM. Dengan begitu, dokumen tidak lagi tercecer, tetapi terhubung langsung dengan proses bisnis utama perusahaan.

Sebagai sistem tata kelola, EDMS membantu perusahaan membangun disiplin dalam mengatur dokumen. Ada aturan siapa yang berhak membuat dokumen, siapa yang bisa mengedit, dan siapa yang hanya boleh membaca. Semua aktivitas tercatat dalam audit trail sehingga transparansi meningkat dan risiko manipulasi bisa ditekan.

Jika sebelumnya tata kelola dokumen dianggap bagian kecil dari administrasi, kini ia sudah menjadi komponen vital dalam strategi digital perusahaan. Regulasi industri yang semakin ketat juga memperkuat peran EDMS. Perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, hingga manufaktur dituntut memiliki sistem pengelolaan dokumen yang aman, efisien, dan patuh hukum.

Peran Pelatihan dalam Percepatan Adopsi

Memiliki EDMS tanpa pelatihan hanya akan menciptakan sistem yang tidak digunakan optimal. Banyak kasus di mana perusahaan sudah menginvestasikan dana besar untuk membeli EDMS, tetapi karyawan tetap memilih cara lama karena merasa lebih nyaman.

Di sinilah pelatihan EDMS menjadi faktor kunci. Pelatihan bukan hanya mengajarkan cara teknis menggunakan software, tetapi juga mengubah pola pikir karyawan dalam mengelola dokumen.

Pelatihan EDMS yang efektif biasanya mencakup beberapa aspek:

  • Mindset digital: Mengubah kebiasaan manual menjadi digital-first. 
  • Simulasi langsung: Membiasakan karyawan menggunakan fitur EDMS sesuai alur kerja sehari-hari. 
  • Peningkatan kepatuhan: Menanamkan kesadaran bahwa EDMS mendukung regulasi, bukan sekadar aplikasi tambahan. 
  • Kolaborasi lintas divisi: Menunjukkan bagaimana EDMS membuat HR, Finance, Legal, dan tim lain bekerja lebih efisien bersama.

Dengan pelatihan yang tepat, adopsi EDMS tidak akan lagi berjalan lambat. Karyawan akan memahami manfaat nyata, mulai dari akses dokumen yang lebih cepat hingga perlindungan data yang lebih kuat.

Modul Pelatihan yang Krusial

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan berbeda, tetapi ada modul pelatihan EDMS yang sifatnya universal dan wajib dimiliki:

  1. Dasar-dasar EDMS
    Memahami apa itu EDMS, peranannya dalam tata kelola dokumen, serta manfaat langsung bagi pekerjaan sehari-hari. 
  2. Manajemen Dokumen Digital
    Cara mengunggah, mengklasifikasikan, memberi tag, hingga mengatur hak akses dokumen. Modul ini menjadi fondasi utama. 
  3. Version Control dan Kolaborasi
    Mengajarkan bagaimana beberapa orang bisa bekerja pada dokumen yang sama tanpa menimbulkan duplikasi atau kehilangan versi. 
  4. Keamanan dan Regulasi
    Fokus pada pentingnya keamanan data, enkripsi, dan audit trail. Modul ini sangat krusial bagi perusahaan yang beroperasi di sektor dengan regulasi ketat. 
  5. Integrasi Sistem
    Menunjukkan cara EDMS terhubung dengan sistem lain seperti ERP, CRM, atau HRIS agar alur kerja menjadi seamless. 
  6. Studi Kasus Perusahaan
    Memberikan gambaran nyata tentang bagaimana perusahaan serupa berhasil meningkatkan efisiensi dengan EDMS. Modul ini membantu peserta melihat relevansi langsung.

Pelatihan dengan modul lengkap akan memberi bekal bagi karyawan untuk memanfaatkan EDMS secara maksimal. Tanpa pelatihan, fitur-fitur canggih EDMS hanya akan menjadi menu yang jarang disentuh.

Siapkan SDM dari Sekarang

EDMS bukan lagi pilihan tambahan, tetapi sudah menjadi standar baru tata kelola dokumen di era digital. Evolusi pengelolaan dokumen membuktikan bahwa cara manual tidak lagi cukup, sementara penyimpanan digital sederhana belum mampu menjawab tantangan efisiensi dan keamanan.

EDMS hadir sebagai jawaban, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan SDM. Perusahaan yang hanya membeli software tanpa menyiapkan pelatihan akan kesulitan mendapatkan manfaat maksimal. Sebaliknya, perusahaan yang berinvestasi pada pelatihan EDMS terstruktur akan lebih cepat mengadopsi sistem, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi risiko hukum.

Saat ini, persaingan bisnis menuntut perusahaan bergerak cepat dan efisien. Tata kelola dokumen yang modern bukan sekadar soal teknis, tetapi soal keberlangsungan bisnis. Karena itu, maksimalkan potensi tim dan lindungi data perusahaan dengan mengikuti pelatihan EDMS yang dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis modern. Jangan biarkan proses kerja terhambat hanya karena sistem manajemen data yang kurang optimal mulailah langkah cerdas dengan pelatihan yang tepat.

Jika perusahaan Anda ingin memaksimalkan nilai investasi pada EDMS dan memastikan setiap fitur bekerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan pelatihan yang menyeluruh. Dengan begitu, EDMS bukan lagi sekadar tempat menyimpan file, melainkan fondasi digital yang memperkuat seluruh kinerja organisasi.  Klik tautan ini untuk mengetahui program pelatihan EDMS yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Pelatihan EDMS Bukan Hanya untuk IT! Ini Divisi Lain yang Wajib Ikut

EDMS Bukan Sekadar Urusan IT, Divisi Lain Juga Harus Menguasainya

Manfaat EDMS dalam pekerjaan mereka

Banyak perusahaan masih berpikir bahwa Electronic Document Management System (EDMS) adalah sistem teknis yang hanya relevan untuk divisi IT. Anggapan ini membuat pelatihan EDMS sering kali terbatas pada staf teknologi saja. Padahal, kenyataan di lapangan berbeda.

EDMS bukan sekadar perangkat lunak yang dipasang lalu dikelola oleh tim IT. Ia adalah sistem tata kelola dokumen digital yang digunakan sehari-hari oleh hampir semua divisi. Setiap kontrak, invoice, laporan keuangan, atau dokumen hukum disimpan dan diproses melalui EDMS. Artinya, pengguna sebenarnya adalah karyawan non-IT yang bekerja langsung dengan dokumen tersebut.

Kesalahpahaman ini sering berujung pada rendahnya tingkat adopsi. IT sudah memasang sistem, tetapi HR, Legal, Keuangan, hingga Procurement tidak tahu bagaimana cara memanfaatkannya dengan maksimal. Akibatnya, sistem tidak berjalan optimal, biaya investasi terbuang, dan risiko kebocoran data tetap tinggi.

Karena itu, penting bagi perusahaan untuk menyadari bahwa pelatihan EDMS bukan hanya urusan IT. Divisi lain justru menjadi pengguna utama yang wajib dibekali keterampilan memadai.

Divisi-Divisi yang Paling Diuntungkan

Jika ditelaah lebih jauh, ada sejumlah divisi yang mendapatkan manfaat besar dari pelatihan EDMS:

  • HR (Human Resources)
    HR mengelola dokumen kontrak kerja, data personal karyawan, slip gaji, hingga laporan cuti. Semua itu bersifat sensitif dan rawan risiko jika salah kelola. Dengan EDMS, HR bisa menyimpan, mengatur, dan mencari data karyawan dengan cepat sekaligus menjaga kerahasiaan. 
  • Legal
    Divisi hukum menangani kontrak, MoU, lisensi, hingga dokumen kepatuhan. Tanpa EDMS, proses revisi dokumen bisa kacau, sulit melacak perubahan, dan rawan versi ganda. EDMS membuat semua lebih transparan dan terdokumentasi dengan audit trail yang jelas. 
  • Finance & Accounting
    Keuangan berurusan dengan invoice, laporan pajak, bukti transaksi, dan dokumen akuntansi. EDMS mempermudah approval workflow, mempercepat persiapan audit, serta mengurangi risiko manipulasi. 
  • Procurement & Supply Chain
    Pengadaan barang dan jasa selalu terkait kontrak vendor, purchase order, hingga dokumen pembayaran. Dengan EDMS, proses administrasi lebih cepat, dokumen lebih rapi, dan risiko kehilangan file berkurang. 
  • Manajemen Risiko & Compliance
    Tim ini sering kali harus memastikan bahwa perusahaan patuh pada regulasi. EDMS mendukung kepatuhan dengan penyimpanan dokumen terstandar, enkripsi, serta sistem audit log.

Semua divisi di atas adalah pengguna aktif dokumen. Tanpa pelatihan, mereka tidak akan tahu bagaimana memanfaatkan EDMS sesuai kebutuhan spesifik pekerjaan mereka.

Manfaat EDMS dalam Pekerjaan Mereka

Setiap divisi mendapatkan manfaat nyata dari pemahaman EDMS yang baik. Mari kita lihat lebih detail.

  • Untuk HR: Pencarian data karyawan menjadi hitungan detik, kontrak kerja tersimpan dengan aman, dan proses onboarding lebih cepat karena semua dokumen tersedia digital. 
  • Untuk Legal: Tidak ada lagi kebingungan soal versi kontrak. Semua revisi tercatat, pihak terkait bisa mengakses dokumen yang sama, dan kesalahan administrasi berkurang. 
  • Untuk Finance: Persetujuan invoice berjalan otomatis tanpa harus bolak-balik membawa dokumen fisik. Audit pun lebih lancar karena catatan lengkap tersedia. 
  • Untuk Procurement: Vendor management lebih tertib. Dokumen kontrak, tender, dan pembayaran bisa ditelusuri kapan saja dengan transparansi penuh. 
  • Untuk Compliance: Tim bisa dengan mudah menunjukkan kepatuhan dokumen pada regulator, karena semua bukti tersimpan rapi dan terenkripsi.

Dengan kata lain, EDMS mengubah cara divisi bekerja. Jika dulu banyak waktu terbuang mencari dokumen, kini fokus bisa kembali ke analisis dan pengambilan keputusan strategis.

Format Pelatihan Multi-Departemen

Agar adopsi berjalan efektif, perusahaan perlu menyiapkan format pelatihan yang menyentuh semua divisi terkait. Ada beberapa pendekatan yang bisa diterapkan:

  1. Pelatihan Dasar Bersama
    Seluruh karyawan dari berbagai divisi mendapat materi pengenalan EDMS: cara login, upload dokumen, memberi tag, serta pencarian cepat. Ini membangun pondasi pemahaman yang sama. 
  2. Sesi Spesifik per Divisi
    Setelah materi dasar, peserta dibagi per divisi. HR belajar workflow kontrak kerja dan payroll, Legal berlatih mengelola kontrak dan lisensi, Finance fokus pada invoice dan laporan pajak, Procurement berlatih administrasi vendor. 
  3. Simulasi Lintas Divisi
    Peserta dari berbagai departemen dipertemukan untuk simulasi satu proses kerja nyata. Misalnya: perekrutan karyawan baru. HR membuat kontrak, Legal memvalidasi, Finance menyiapkan payroll, dan semua dokumen mengalir lewat EDMS. 
  4. Studi Kasus Nyata Perusahaan
    Pelatihan harus mengangkat kasus riil di perusahaan. Dengan begitu, peserta merasa langsung relevan dan bisa mengaitkan materi dengan pekerjaan sehari-hari. 
  5. Pendampingan Pasca-Pelatihan
    Perusahaan perlu menyediakan helpdesk atau mentor internal agar karyawan bisa bertanya saat menghadapi kendala. Pendampingan ini memperkuat adopsi jangka panjang.

Format multi-departemen ini memastikan EDMS tidak hanya dipahami sebagai “sistem IT”, melainkan sebagai alat kerja sehari-hari seluruh divisi.

Studi Kasus Perusahaan Lintas Divisi

Sebuah perusahaan jasa keuangan di Jakarta pernah mengalami masalah serius. Dokumen kontrak klien tercecer, invoice tertunda karena approval manual, dan audit internal selalu lambat. Mereka sudah memasang EDMS, tetapi hanya divisi IT yang mengerti sistem tersebut.

Setelah dievaluasi, perusahaan memutuskan mengadakan pelatihan EDMS lintas divisi. HR dilatih mengelola data karyawan dengan enkripsi, Legal belajar melacak versi kontrak, Finance memanfaatkan workflow digital untuk invoice, dan Procurement berlatih administrasi vendor secara online.

Hasilnya signifikan. Dalam enam bulan, waktu pencarian dokumen berkurang 70%. Proses approval invoice yang dulu bisa tiga hari kini selesai dalam hitungan jam. Audit internal lebih lancar karena semua bukti dokumen tersedia digital. Yang paling penting, karyawan merasa sistem benar-benar membantu pekerjaan mereka, bukan sekadar proyek IT.

Kasus ini menunjukkan satu hal penting: keberhasilan EDMS tidak ditentukan oleh teknologi, melainkan oleh keterlibatan seluruh divisi. Tanpa pelatihan multi-departemen, sistem hanya akan menjadi “alat canggih yang tidak terpakai”.

Pelatihan EDMS bukan hanya untuk IT. HR, Legal, Finance, Procurement, hingga Compliance adalah pengguna utama yang harus memahami sistem ini. Dengan pelatihan multi-departemen, perusahaan bisa memastikan setiap divisi mendapatkan manfaat maksimal: dokumen lebih aman, workflow lebih cepat, dan kepatuhan lebih terjamin.

Investasi teknologi tanpa pelatihan hanya akan menjadi biaya. Tetapi investasi pelatihan yang tepat akan mengubah EDMS menjadi tulang punggung tata kelola dokumen digital perusahaan. Jika perusahaan ingin benar-benar mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan menjaga kepercayaan mitra bisnis, pelatihan EDMS lintas divisi adalah langkah yang tidak bisa ditunda.

Maksimalkan potensi tim dan lindungi data perusahaan dengan mengikuti pelatihan EDMS yang dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis modern. Jangan biarkan proses kerja terhambat hanya karena sistem manajemen data yang kurang optimal mulailah langkah cerdas dengan pelatihan yang tepat.

Jika perusahaan Anda ingin memaksimalkan nilai investasi pada EDMS dan memastikan setiap fitur bekerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan pelatihan yang menyeluruh. Dengan begitu, EDMS bukan lagi sekadar tempat menyimpan file, melainkan fondasi digital yang memperkuat seluruh kinerja organisasi.  Klik tautan ini untuk mengetahui program pelatihan EDMS yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

TRAINING BUSINESS PROCESS MAPPING

DESKRIPSI PELATIHAN BUSINESS PROCESS MAPPING

Pelatihan Business Process Mapping dirancang untuk membantu peserta memahami, menganalisis, dan menggambarkan alur kerja bisnis secara sistematis melalui pemetaan proses. Dengan metode ini, organisasi dapat mengidentifikasi aktivitas bernilai tambah, mengurangi inefisiensi, serta meningkatkan koordinasi antar departemen. Peserta akan dibekali keterampilan dalam menggunakan teknik dan alat pemetaan proses untuk mendokumentasikan prosedur, menganalisis aliran kerja, serta menemukan peluang perbaikan. Melalui studi kasus dan praktik langsung, pelatihan ini mendorong pemahaman mendalam tentang bagaimana pemetaan proses mendukung peningkatan produktivitas, pengendalian kualitas, serta pengambilan keputusan strategis dalam bisnis.

PELATIHAN BUSINESS PROCESS MAPPING JAKARTA

TUJUAN PELATIHAN BUSINESS PROCESS MAPPING

Tujuan pelatihan Business Process Mapping adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis kepada peserta dalam mengidentifikasi, menggambarkan, serta menganalisis alur proses bisnis secara efektif. Secara khusus, pelatihan ini bertujuan untuk:

  1. Membekali peserta dengan pengetahuan dasar dan konsep pemetaan proses bisnis.

  2. Meningkatkan kemampuan dalam mendokumentasikan dan memvisualisasikan aliran kerja secara jelas dan sistematis.

  3. Mengidentifikasi aktivitas yang bernilai tambah maupun yang tidak efisien dalam suatu proses.

  4. Mendukung perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) melalui analisis proses.

  5. Membantu organisasi meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan kualitas layanan.

  6. Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan manajerial dan perencanaan strategi bisnis.

MATERI PELATIHAN BUSINESS PROCESS MAPPING

  1. Pengantar Business Process Mapping

    • Konsep dasar dan manfaat pemetaan proses

    • Hubungan dengan manajemen kinerja dan strategi bisnis

  2. Jenis dan Level Pemetaan Proses

    • High-level process map

    • Detailed process map

    • Value stream mapping

  3. Simbol, Notasi, dan Standar Pemetaan Proses

    • Flowchart

    • BPMN (Business Process Model and Notation)

    • Swimlane diagram

  4. Teknik dan Alat Pemetaan Proses

    • Tools manual dan digital (Visio, Lucidchart, Bizagi, dll.)

    • Praktik terbaik dalam menggambarkan alur kerja

  5. Langkah-Langkah Business Process Mapping

    • Identifikasi proses

    • Pengumpulan data & observasi

    • Penyusunan diagram alur

    • Validasi dengan stakeholder

  6. Analisis Peta Proses Bisnis

    • Mengidentifikasi bottleneck, duplikasi, dan aktivitas non-value added

    • Root cause analysis

  7. Perbaikan dan Optimalisasi Proses

    • Continuous improvement (Kaizen, Lean, Six Sigma)

    • Redesign dan implementasi proses baru

  8. Studi Kasus dan Praktik Pemetaan Proses

    • Latihan membuat process map dari kasus nyata

    • Diskusi hasil pemetaan dan rekomendasi perbaikan

  9. Monitoring dan Evaluasi Proses Bisnis

    • Key Performance Indicators (KPI)

    • Penerapan pemetaan proses untuk pengendalian berkelanjutan

PESERTA PELATIHAN BUSINESS PROCESS MAPPING

  1. Manajer dan Supervisor yang bertanggung jawab atas pengelolaan tim atau departemen untuk meningkatkan efisiensi kerja.

  2. Staf Operasional yang terlibat langsung dalam proses bisnis dan perlu memahami alur kerja secara menyeluruh.

  3. Analis Bisnis (Business Analyst) yang bertugas mendokumentasikan, menganalisis, serta mengusulkan perbaikan proses.

  4. Tim Quality Assurance dan Improvement yang berfokus pada pengendalian mutu dan peningkatan kinerja.

  5. Profesional di bidang Proyek dan Perubahan Organisasi yang membutuhkan keterampilan pemetaan untuk mendukung transformasi bisnis.

  6. Konsultan Manajemen yang membantu organisasi melakukan efisiensi dan perbaikan berkelanjutan.

  7. Pimpinan Organisasi/Perusahaan yang ingin memiliki pemahaman strategis tentang aliran proses bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan.

Jadwal DsBanking Training Tahun 2025

  • Januari : 16-17 Januari 2025

  • Februari : 13-14 Februari 2025

  • Maret : 5-6 Maret 2025

  • April : 24-25 April 2025

  • Mei : 21-22 Mei 2025

  • Juni : 11-12 Juni 2025

  • Juli : 16-17 Juli 2025

  • Agustus : 20-21 Agustus 2025

  • September : 17-18 September 2025

  • Oktober : 8-9 Oktober 2025

  • November : 12-13 November 2025

  • Desember : 17-18 Desember 2025

Catatan: Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon peserta. Peserta dapat mengajukan tanggal pelaksanaan pelatihan.

LOKASI 

REGULER TRAINING

  • Yogyakarta, Hotel Dafam Malioboro (6.000.000 IDR / participant)
  • Jakarta, Hotel Amaris Tendean (6.500.000 IDR / participant)
  • Bandung, Hotel Golden Flower (6.500.000 IDR / participant)
  • Bali, Hotel Ibis Kuta (7.500.000 IDR / participant)
  • Lombok, Hotel Jayakarta (7.500.000 IDR / participant)

ONLINE TRAINING VIA ZOOM

INVESTASI 

  • Investasi pelatihan selama tiga hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel free to contact us.

Catatan: Apabila perusahaan membutuhkan paket in house training, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan.

Benefit Apa Saja yang Didapatkan Peserta?

  • FREE Airport pickup service (Gratis Antar jemput Hotel/Bandara)
  • FREE Transportasi Peserta ke tempat pelatihan
  • Module / Handout
  • FREE Flashdisk
  • Sertifikat
  • FREE Bag or backpack (Tas Training)
  • Training Kit (Dokumentasi photo, Blocknote, ATK, etc)
  • 2x Coffee Break & 1 Lunch, Dinner
  • FREE Souvenir Exclusive

FAQ tentang Dsbanking

Q : Berapa minimal running pelatihan ini ?
A : Pelatihan ini akan running idealnya minimal dengan 3 peserta, tetapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta

Q : Apakah bisa jika saya hanya ingin pelatihan sendiri aja / private course ?
A : Bisa, kami akan membantu menyelenggarakan pelatihan 1 hari jika ada persetujuan dari klien

Q : Dimana saja pelatihan biasanya di selenggarakan?
A : Pelatihan kami selenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Lombok dan beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia

Q : Apakah bisa diselenggarakan selain di kota lain?
A : Penyelenggaraan pelatihan bisa diadakan di kota lain dengan minimal kuota 5 orang setiap kelas

Q : Apakah bisa juga diselenggarakan secara IHT/ In House Training di Perusahaan klien ?
A : Bisa diselenggarakan secara IHT di Perusahaan klien

Q : Apakah jadwal bisa disesuaikan dengan kebutuhan klien ?
A : Jadwal pelatihan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan klien.

 

Materi, Lokasi dan Jadwal Pelatihan Bisa Berubah Sewaktu-waktu dan disesuaikan Dengan Kondisi Peserta, dimohon untuk Melakukan Konfirmasi untuk Segala Bentuk Perubahan, agar Tidak Terjadi Miskomunikasi. Segera Daftar Pelatihan, Diskon Menarik hanya Bulan Ini

Tanyakan pada kami ?

Kami di sini untuk membantu Anda! Jangan ragu untuk menanyakan apapun kepada kami. Klik di bawah untuk memulai obrolan.

Marketing

Isna

Online

Marketing

Fauzi

Online

Marketing

Dian

Online

Marketing

Faisal

Online

Isna

Hi, What can i do for you? 00.00

Fauzi

Hai, tanyakan pada kami ? 00.00

Dian

hai, ada yang bisa kmi bantu untuk mu ? 00.00

Faisal

Hai, tanyakan pada kami ? 00.00